Yang Benar dan Salah dari Pil KB(sumber:m.detik.com/read/2010/07/12/112658/1397347/764/yang-benar-dan-salah-dari-pil-kb?hlight)
Pil
kontrasepsi oral atau yang populer
disebut pil KB telah banyak
membantu wanita mengendalikan
kehamilan selama setengah abad
ini. Tapi masih banyak mitos
seputar pil KB yang bertahan
hingga saat ini.
Sejak pertama kali ditemukan 50
tahun lalu, pil KB telah mengalami
evolusi besar mulai dari ilmu di
balik pembuatannya sampai
dengan zat aktif yang digunakan.
Ketika pertama kali diluncurkan, pil
KB digunakan hanya sebagai
pencegah kehamilan. Namun kini,
pil KB moderen menawarkan
manfaat kesehatan yang luas
bagi wanita selain pencegahan
kehamilan, seperti mengobati
jerawat, membantu mengobati
gejala pra-menstruasi dan
mengurangi perdarahan
menstruasi yang berat.
Seiring perkembangan pil KB yang
makin multiguna, mitos seputar pil
KB juga tak pernah surut. Sebuah
dokumenter dibuat untuk
membongkar mitos dan
kesalahpahaman yang mengelilingi
pil yang kecil tapi dinamis ini.
Film bertema 'The Pill That
Changed The World' akan diputar
pertama kali pada saluran TV kabel,
History pada 25 Juli 2010.
Dr Phil Smits, pimpinan unit bisnis
Global Women's Healthcare Bayer
Schering Pharma seperti dikutip
Senin (12/7/2010) mengatakan film
dokumenter ini bertujuan untuk
membantu wanita mengerti lebih
jauh mengenai pil KB lebih benar.
Setidaknya ada 20 mitos
seputar pil KB dan fakta yang
sebenarnya terjadi:
1. Mitos: Pil kontrasepsi
menyebabkan kanker
Fakta: Pil kontrasepsi memberikan
perlindungan terhadap kanker
ovarium dan kanker rahim.
2. Mitos: Pil kontrasepsi
menyebabkan cacat lahir
Fakta: Sekitar 100 juta wanita di
seluruh dunia telah merasakan
keuntungan dari penggunaan pil
kontrasepsi. Kualitas hidup telah
meningkat dan pil kontrasepsi telah
diteliti secara besar-besaran.
Sampai saat ini, tidak ada bukti
yang menghubungkan konsumsi
pil kontrasepsi dengan kejadian
cacat lahir.
3. Mitos: Pil kontrasepsi
mempengaruhi kesuburan
Fakta: Kebanyakan wanita cepat
kembali ke tingkat kesuburan
seperti sebelum mengonsumsi pil
kontrasepsi segera setelah
menghentikan pil kontrasepsi.
Kesuburan dipengaruhi oleh usia.
Banyak wanita yang mengonsumsi
pil kontrasepsi sebagai bentuk
kontrasepsi ketika usia mereka
masih lebih muda. Pada saat
mereka memutuskan untuk
berhenti menggunakan pil
kontrasepsi, umur mereka telah
mengurangi peluang mereka untuk
hamil, sehingga menyebabkan
persepsi yang salah bahwa pil
mempengaruhi kesuburan.
Sebaliknya, pil kontrasepsi
melindungi perempuan dari
kehamilan ektopik dan fibroid,
kondisi yang mungkin berdampak
pada kesuburan. Untuk wanita
dengan menstruasi yang tidak
teratur sebelum mulai
menggunakan pil kontrasepsi,
mungkin diperlukan waktu yang
singkat sebelum tingkat kesuburan
kembali secara normal.
4. Mitos: Pil kontrasepsi hanya
digunakan untuk kontrasepsi
Fakta: Selain untuk kontrasepsi, pil
kontrasepsi juga efektif dalam
mengurangi nyeri ovulasi, kram
pada saat menstruasi dan gejala
PMS.
Hal ini dapat mengurangi risiko
anemia yang umum ditemukan
pada perempuan yang mengalami
perdarahan menstruasi yang berat.
Pil kontrasepsi juga melindungi
perempuan dari kehamilan ektopik,
osteoporosis, kista ovarium dan
kanker ovarium.
5. Mitos: Pil kontrasepsi langsung
bekerja secara efektif segera setelah
dikonsumsi
Fakta: Pil kontrasepsi hanya efektif
dari hari pertama jika konsumsi
dimulai pada hari pertama
menstruasi dan dilanjutkan
dikonsumsi setiap hari seperti yang
sudah ditentukan. Apabila tidak
dikonsumsi pada hari pertama
menstruasi, diperlukan metode
kontrasepsi tambahan seperti
misalnya kondom.
Bagi beberapa wanita, pil
kontrasepsi dapat bekerja lebih
efektif setelah dikonsumsi satu
siklus menstruasi lengkap jika
diperlukan lebih banyak waktu
untuk bekerja dengan hormon
alami wanita untuk mencegah
ovulasi.
6. Mitos: Konsumsi pil kontrasepsi
dapat menunda menopause
Fakta: Konsumsi pil kontrasepsi
tidak dapat menunda menopause.
Rata-rata umur pada wanita
menopause adalah 51 tahun.
7. Mitos: Pil kontrasepsi
menyebabkan pengguguran
kehamilan
Fakta: Konsumsi pil kontrasepsi
tidak otomatis menyebabkan
pengguguran kehamilan. Sangat
disarankan untuk berkonsultasi
dengan dokter untuk memastikan
kehamilan. Saran lebih lanjut dan
instruksi akan diberikan oleh
dokter.
Dalam hal hubungan seksual non-
konsensual atau kegagalan untuk
menggunakan kontrasepsi, pil
kontrasepsi darurat (umumnya
dikenal sebagai 'morning after pill')
dapat digunakan. Jika digunakan
dengan benar akan efektif dalam
mengurangi kemungkinan
kehamilan.
8. Mitos: Semua pil kontrasepsi
adalah sama.
Fakta: Terdapat banyak pil
kontrasepsi yang tersedia untuk
perempuan, dan masing-masing
memiliki manfaat berbeda. Selain
mencegah kehamilan, pil
kontrasepsi baru berdosis rendah
memiliki manfaat tambahan
termasuk pada pil kontrasepsi yang
memperpendek masa bebas
hormon dengan menambahkan pil
aktif (dari 21 pil aktif menjadi 24 pil
aktif) dalam menurunkan gejala
menstruasi seperti sakit kepala,
kejang dan nyeri payudara.
9. Mitos: Pil kontrasepsi tidak aman.
Fakta: Sejak diperkenalkan hampir
50 tahun lalu, pil kontrasepsi telah
menjadi salah satu obat dunia yang
paling banyak diteliti dan
diresepkan. Seperti obat lainnya,
ada beberapa risiko kesehatan
yang berhubungan dengan pil
kontrasepsi, tetapi efek samping
yang serius sangat jarang ketika
mereka dikonsumsi sesuai dengan
aturan yang ditentukan.
10. Mitos: Pil kontrasepsi dapat
menyebabkan jerawat.
Fakta: Pil kontrasepsi modern atau
kontrasepsi oral kombinasi tidak
menyebabkan jerawat. Bahkan,
ada beberapa yang pil kontrasepsi
baru berdosis rendah yang tersedia
telah disetujui untuk mengobati
jerawat derajat sedang.
11. Mitos: Pil kontrasepsi
menyebabkan kenaikan berat
badan.
Fakta: Ketika memulai pil
kontrasepsi baru, beberapa wanita
merasa kembung, tetapi ini
biasanya membaik dengan waktu.
Banyak studi klinis tidak
menemukan hubungan antara pil
kontrasepsi moderen dosis rendah
dengan berat badan.
Salah satu penjelasan untuk
kenaikan berat badan mungkin
dirasakan bahwa banyak wanita
mulai pil kontrasepsi ketika mereka
masih muda, pada usia ketika
tubuh mereka belum mencapai
usia dewasa dan ketika kenaikan
berat badan dianggap biasa.
Untuk pertama kalinya dalam
sejarah pil kontrasepsi,
dimasukkannya sebuah progestin
baru tertentu (hormon)
memungkinkan perempuan untuk
menghindari retensi air berkaitan
dengan estrogen yang dapat
menyebabkan penambahan berat
badan dan edema.
12. Mitos: Pil kontrasepsi
menyebabkan berhentinya
menstruasi sama sekali.
Fakta: Beberapa wanita diresepkan
pil kontrasepsi oleh dokter mereka
untuk membantu mengatur siklus
menstruasi mereka. Pil kontrasepsi
pada asalnya dirancang untuk
meniru siklus menstruasi alami
seorang wanita.
Sementara beberapa pil kontrasepsi
jenis baru dirancang untuk
mengurangi atau menekan
menstruasi sepenuhnya,
kebanyakan pilihan pil kontrasepsi
dosis rendah tidak menghentikan
menstruasi dan bahkan dapat
mengatur siklus menstruasi yang
sangat baik. Namun, durasi dan
volume perdarahan menstruasi
dapat dikurangi.
13. Mitos: Wanita yang
mengonsumsi pil kontrasepsi
untuk waktu yang lama harus
berhenti menggunakannya dan
mengambil 'masa istirahat' dari pil
kontrasepsi sekali-kali.
Fakta: Tidak ada alasan bagi wanita
yang sehat untuk mengambil
masa istirahat dari penggunaan pil
kontrasepsi. Pil kontrasepsi adalah
salah satu metode kontrasepsi
yang paling efektif dari pilihan yang
tersedia dan dengan mengambil
masa istirahat akan meningkatkan
risiko kejadian kehamilan yang
tidak direncanakan apabila aktif
secara seksual.
14. Mitos: Pil kontrasepsi
memberikan perlindungan
terhadap penyakit yang menular
secara seksual.
Fakta: Pil kontrasepsi tidak
memberikan perlindungan
terhadap HIV/AIDS atau apapun
penyakit menular seksual lainnya.
Cara terbaik untuk mencegah
infeksi menular seksual adalah
dengan menggunakan kondom
atau pantang (abstinensia).
15. Mitos: Antibiotik mempengaruhi
efektivitas pil kontrasepsi
Fakta: Kemanjuran kontrasepsi dan
tingkat plasma oral kontrasepsi
steroid tidak berubah jika diberikan
dengan antibiotik yang umum
diresepkan.
16. Mitos: Pil kontrasepsi tidak
terlalu efektif
Fakta: Ketika dikonsumsi dengan
benar dan konsisten, pil
kontrasepsi adalah metode
kontrasepsi dengan tingkat
efektivitas lebih dari 99% dalam
mencegah kehamilan. Jika lupa
minum pil, tingkat efektivitasnya
menurun, sekitar 8% akan terjadi
kegagalan kontrasepsi dan
kehamilan mungkin terjadi.
17. Mitos: Pil kontrasepsi dapat
membunuh sperma
Fakta: Pil kontrasepsi mengandung
hormon yang dapat menekan
ovulasi dan menghentikan telur
untuk dilepaskan dari indung telur
dan oleh sebab itu dapat mencegah
kehamilan. Pil kontrasepsi tidak
dapat membunuh sperma.
18. Mitos: Mengonsumsi pil
kontrasepsi pada usia diatas 40
tahun berisiko
Fakta: Pil kontrasepsi dapat
dikonsumsi sampai seorang wanita
mencapai masa menopause.
Namun, apabila wanita perokok
berusia lebih dari 35 tahun atau
wanita dengan tekanan darah tinggi
dan diabetes mengonsumsi pil
kontrasepsi, dapat terjadi
peningkatan risiko penyakit
jantung dan stroke. Mereka harus
berkonsultasi dengan dokter untuk
mengetahui metode kontrasepsi
lain yang lebih cocok untuk kondisi
kesehatan mereka.
19. Mitos: Pil kontrasepsi
menyebabkan siklus haid berhenti
Fakta: Yang terjadi malah
sebaliknya, pil kontrasepsi dapat
diresepkan untuk mengatur siklus
menstruasi. Pil kontrasepsi juga
dapat membantu mengurangi
kram menstruasi dan membuat
perdarahan menjadi lebih ringan.
20. Mitos: Pil kontrasepsi dapat
menurunkan libido wanita
Fakta: Ini mungkin benar bagi
beberapa wanita karena ditemukan
bahwa pil kontrasepsi tertentu
dapat menyebabkan peningkatan
tingkat hormon seks pengikat
globulin yang mengakibatkan
penurunan testosteron 'bebas' atau
aktif beredar di tubuh.
0 comments:
Post a Comment